Selasa, 12 Oktober 2010

Bencana Wasior


Wasior Tidak Layak Mukim
Hasil Investigasi Kemenhut
BENCANA WASIOR. Menhut Zulkifli Hasan menyampaikan hasil investigasi atas terjadinya banjir bandang di Wasior awal pekan lalu, di kantor Kemenhut, Jakarta, Selasa 12 Oktober. (FOTO DWI PAMBUDO/RM)
JAKARTA -- Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa wilayah Wasior tidak layak huni. Kesimpulan itu diperoleh setelah pihaknya melakukan investigasi mendalam pascavbanjir bandang yang menewaskan lebih seratus jiwa.

"Wasior dilewati lempeng Australia sehingga banyak terjadi patahan atau tanah ambles. Bagian hulu DAS Manggarai menunjukkan bekas amblesan, sehingga membentuk lembah di antara perbukitan," ungkap Menhut Zulkifli di Jakarta, Selasa 12 Oktober.

Untuk mengantisipasi terulangnya kejadian serupa, menteri mengungkapkan bahwa Kementerian Kehutanan berencana merehabilitasi kawasan bencana Wasior yang digulung banjir bandang. Pihaknya juga akan mengusulkan penduduk setempat direlokasi karena daerah tersebut hanya penyangga yang sempit dan tidak layak menjadi area permukiman dan pemekaran kota.

"Wasior tidak tepat untuk dijadikan permukiman padat dan dijadikan kota. Apalagi, kawasan cagar alam Wondiboi di atasnya merupakan pegunungan yang sangat curam," tandasnya.

Pada kesempatan sama, Zulkifli mengemukakan bahwa banjir Wasior dipastikan akibat pasokan air dari daerah tangkapan DAS Miei, DAS Manggarai, DAS Iriati, dan DAS Wanayo. "Debit air banjir bandang merupakan akumulasi dari air banjir normal ditambah limpasan yang tertahan oleh sumbatan palung sungai akibat tanah longsor," ungkap Menhut Zulkfili Hasan dalam jumpa persnya sore kemarin.

Bagaimana dengan kemungkinan dampak pembalakan liar? Dengan tegas Zulkifli menampiknya. "Andai terjadi penebangan liar, hal itu mungkin hanya terjadi di sekitar kota yang tidak berpengaruh signifikan terhadap daerah tangkapan air di ketiga DAS di sana (Wasior, red)," jelas Zulkifli.

Dari Wasior dilaporkan, sehari sebelum kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, jalanan dalam kota yang terbenam lumpur akibat banjir bandang, kemarin telah dibersihkan dan dapat berfungsi kembali. Kementerian Pekerjaan Umum mendatangkan 32 alat berat untuk membersihkan jalanan.

"Ada 22 alat berat kita yang sudah beroperasi di sana ditambah lagi 10 dari Manokwari. Jalan dan jembatan sudah dibersihkan dan sudah berfungsi," kata Wakil Menteri PU, Hermanto Dardak.
Hermanto mengatakan, saat ini air bersih sudah mengalir kembali di Wasior. Ada instalasi pengelolaan air atau IPA yang dikirim ke lokasi. Jadi, kebutuhan air bersih secara prinsip sudah terpenuhi.

"Saya rasa yang sekarang kita rencanakan adalah ada rehabilitasi dan juga kemungkinan bagaimana melihat kawasan-kawasan yang nantinya memang lebih aman," jelasnya.

Menurut Hermanto, pihaknya akan segera membuat zonasi daerah-daerah mana saja yang aman bagi permukiman penduduk. Penelitian akan dilakukan secara komprehensif menyangkut morfologi, batuan, serta jenis tanah yang ada di Wasior.

"Kita lihat morfologinya, batuan maupun tanah. Terutama batuan yang serpih, harus kita hindari. Jadi tentu kita akan menyesuaikan dengan curah hujan yang ada," jelasnya. (jpnn)



0 komentar:

Posting Komentar